YOGYAKARTA, (GM) — Sebanyak 353 pendekar Perguruan Pencak Silat PSHT (Persaudaraan Setia Hati Teratai)dari berbagai daerah yang terlibat tawuran di beberapa titik kota Yogyakarta pada minggu (4/06/2023) hari ini masih berada di Mapolda DIY, Sebanyak 7 Pendekar harus menjalani perawatan karena terluka.

Menurut Sutopan Basuki Ketua PSHT Jogja menyebutkan tujuh orang yang mengalami luka tersebut sudah mendapat perawatan medis dan tengah rawat jalan.Sementara 353 orang yang berada di Polda DIY menunggu untuk di pulangkan hari ini.

“7 orang yang mengalami luka – luka sudah mendapatkan perawatan medis, Luka yang dialami akibat lemparan batu dan semacamnya, sudah rawat jalan semua,” katanya, Senin (5/6/2023).

Sutopan menambahkan bahwa usai kejadian minggu malam mereka dibawa ke Polda untuk diamankan agar tidak pecah keributan lagi, Topan juga memohon maaf kepada masyarakat Yogyakarta atas insiden tawuran minggu malam dan kami sudah berkomitmen dengan Brajamusti untuk damai dan menjaga ketertiban serta keamanan wilayah bersama.

Dia menyebut dalam tawuran tersebut hampir semua orang PSHT yang terlibat berasal dari luar Kota Jogja. Mungkin hanya sedikit sekali yang dari Bantul, Sleman, Gunungkidul, itu pun hanya terpancing di media sosial. Kebanyakan yang terlibat dari luar DIY.

Tawuran itu dilatarbelakangi penganiayaan yang melibatkan anggota perguruan para pendekar silat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) dan anggota Brajamusti Parangtritis, Bantul, akhir Mei lalu. Polres Bantul sebenarnya sudah menangkap pelaku penganiayaan. Namun, ratusan anggota PSHT tetap mendatangi Kota Jogja pada Minggu sore dan terlibat tawuran dengan warga di sejumlah tempat, dari Jalan Kenari hingga Jalan Taman Siswa.

Ketua Cabang PSHT Bantul, Tri Jaka Santosa, meminta maaf kepada Gubernur DIY Sri Sultan HB X dan masyarakat Jogja karena kejadian tersebut serta kepada masyarakat Jogja. Saya betul-betul minta maaf karena ini di luar kemampuan kami dan saya sudah berusaha membendung massa PSHT yang datang ke Jogja.

Ia memastikan dalam permasalahan ini, PSHT dan Brajamusti sudah bersepakat untuk damai dan tidak ada masalah lagi.

“Saya juga minta maaf kepada saudara-saudaraku pengurus Brajamusti dan semua warga Brajamusti. Saya minta maaf yang sebesar-besarnya,” katanya.

Kepada para pendekar PSHT, terutama yang berada di luar Jogja, ia meminta mereka untuk tidak perlu datang ke Jogja apalagi berbuat kerusuhan. 

“Saya menghimbau warga PSHT di mana pun  berada, tidak boleh masuk ke Jogja. Jangan kotori Jogja dengan kegiatan-kegiatan yang tidak diinginkan,” ungkapnya.

Direskrimum Polda DIY, Kombes Pol Nuredy Irwansyah Putra, mengatakan pada Minggu malam tersebut polisi mengevakuasi 353 dan akan di pulangkan dalam jangka waktu 1×24 jam dan atas kejadian minggu malam Polda DIY belum bisa menetapkan tersangka karena masih dalam penyidikan dan fokus untuk menjaga kondusifitas dan kemanan kota Yogyakarta.

“ 353 orang yang kami evakuasi akan kami pulangkan dalam waktu 1×24 jam, Sampai saat ini masih penyelidikan, belum ditentukan tersangka, karena fokus kami menjaga Jogja kondusif dan aman,” ujarnya.(Red/Ant).



Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *