LAMPUNG BARAT, (GM) — Dalam rangka penanggulangan kemiskinan extrem dan stunting, Pemerintah Kabupaten Lampung Barat melalui Dinas Perkebunan dan Peternakan setempat memberi pelatihan sekolah Lapang kepada masyarakat Kecamatan Way Tenong, bertempat di Pekon Tambak Jaya, Selasa (25/7/2023).

Selain memberikan Pelatihan sekaligus menyerahkan hewan ternak berupa kambing kepada masyarat Kecamatan Way Tenong yang terdampak miskin extrem.

Penyerahan 14 hewan ternak kambing kepada 7 masyarat terdampak miskin extrem yang berada di Kecamatan Way Tenong dilakukan langsung oleh Penjabat (Pj) Bupati Kabupaten Lampung Barat Drs. Nukman M.M secara simbolis.

Selain itu, Pj. Bupati Lampung Barat dalam kesempatan tersebut juga menyerahkan bibit 200 kilo bibit jahe, 200 saset bibit cabai dan 24. 000 kilo pupuk organik padat kepada 60 masyarakat di Kecamatan Way Tenong dan Belalau secara simbolis.

Penyerahan disaksikan langsung oleh sejumlah Kepala Perangkat Daerah, perwakilan Camat, Peratin dan masyarakat setempat.

Dalam arahannya usai membuka kegiatan pelatihan lapang, Nukman menjelaskan Kabupaten Lampung Barat secara resmi sudah keluar dari daerah tertinggal sejak tahun 2019 lalu.

“Namun sampai dengan saat ini masih terdapat beberapa daerah yang memiliki masyarat miskin extrem yang perlu ditangani secara spesifik dan sistematis,” Jelasnya.

Selain kemiskinan extrem Kabupaten Lampung Barat juga dihadapkan dengan permasalahan stunting yang perlu dilakukan intervensi penanganan secara sistematis dan terpadu.

Namun, dikatakan Nukman Pemerintah Kabupaten Lampung Barat tidak akan tinggal diam dalam mengahadapi permasalahan tersebut.

Dirinya mengatakan intervensi penanganan secara sistematis dan terpadu melibatkan beberapa Perangkat Daerah terkait salah satunya Dinas Perkebunan dan Peternakan.

“Dalam penanganan stunting Pemerintah Kabupaten Lampung Barat melalui dinas perkebunan dan peternakan meluncurkan pengembangan budidaya ternak terpadu berupa ternak kambing,” Terangnya.

“Tujuan utama intervensi ini adalah untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) tentang budidaya Intercropping pada lahan tanaman kopi melalui sekolah lapang,” Kata dia.

Ditempat yang sama, kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Lampung Barat Yudha Setiawan menuturkan kegiatan tersebut merupakan salah satu langkah dalam melakukan penurunan kemiskinan extrem dan stunting di Lampung Barat.

“Kegiatan ini merupakan salah satu langkah Pemerintah Kabupaten Lampung Barat dalam menangani kemiskinan extrem dan stunting di Lampung Barat,” Ujarnya.

Kegiatan pelatihan lapang ke depannya akan terus dilakukan terkhusus pada lima titik lokus penuntasan kemiskinan extrem di Lampung Barat yakni Kecamatan Way Tenong, Belalau, Balik Bukit, Bandar Negeri Suoh (Bns) dan Suoh.

“Untuk ke depannya akan kita lakukan pelatiha didaerah masing-masing,” Tutupnya.

(Red/Jon)



Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *